Prabowo - Okezone
Rabu, 30 November 2011 15:43 wib
ilustrasi bendera bintang kejora (Foto: Okezone)
YOGYAKARTA - Mahasiswa asal Papua yang menimba ilmu di Yogyakarta mengaku resah. Pasalnya, menjelang peringatan hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) 1 Desember besok, kegiatan mereka selama satu pekan ini selalu diawasi dengan ketat oleh orang-orang tak dikenal.
Bahkan saat mereka mengadakan suatu acara atau diskusi di wilayah pesisir pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, penuh nuansa teror dan ancaman.
“Aksi teror dan intimidasi melalui pesan singkat (SMS) sudah kami anggap biasa, tapi saat ini teror tersebut sudah sampai mengikuti dan membuntuti kegiatan kami. Kegiatan di asrama mahasiswa Papua di Yogya juga sering didatangi orang-orang tidak dikenal,” kata Pengurus Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Martinus, saat berkunjung ke Kantor LBH Yogyakarta, Jalan H Agus Salim, Rabu (30/11/2011).
Martinus menambahkan, intimidasi yang terjadi saat mereka berdiskusi bersama Solidaritas Anak Bangsa untuk Kemanusiaan (SABUK). Diskusi itu membicarakan masalah kemanusian. Sebab, mereka menilai banyak pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamanan negara terhadap masyarakat sipil di Papua.
“Mereka terus mengikuti kegiatan kami di mana saja. Kami tidak kenal mereka itu siapa, tapi ada juga yang mengaku orang Papua yang telah 30 tahun tinggal di Yogya, tapi kami tidak kenal mereka itu siapa,” jelasnya.
Martinus juga mengemukakan, belum lama ini masyarakat Papua di Yogya sudah bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta perlindungan. Namun, ancaman dan teror itu masih terus terjadi hingga saat ini.
Sementara itu, Roni Simatupang mewaliki SABUK mengatakan, pihaknya meminta LBH Yogyakarta untuk membantu advokasi dan memberikan perlindungan terkait ancaman tersebut. “Kegiatan kami di bidang kemanusiaan dan tidak ada urusannya dengan politik tapi terus mendapat intimidasi,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Firdaus, anggota SABUK lainnya, pesan singkat yang diterima itu secara psikis sudah membatasi ruang gerak kegiatan yang dilakukan. Padahal berbagai kegiatan tak ada hubungannya dengan isu politik yang sedang terjadi di Papua. “Muncul isu ada sweeping yang dilakukan oleh pihak tertentu. Isu meresahkan itu mengakibatkan teman-teman kami pulang,” imbuhnya.
(kem)
Bahkan saat mereka mengadakan suatu acara atau diskusi di wilayah pesisir pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, penuh nuansa teror dan ancaman.
“Aksi teror dan intimidasi melalui pesan singkat (SMS) sudah kami anggap biasa, tapi saat ini teror tersebut sudah sampai mengikuti dan membuntuti kegiatan kami. Kegiatan di asrama mahasiswa Papua di Yogya juga sering didatangi orang-orang tidak dikenal,” kata Pengurus Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Martinus, saat berkunjung ke Kantor LBH Yogyakarta, Jalan H Agus Salim, Rabu (30/11/2011).
Martinus menambahkan, intimidasi yang terjadi saat mereka berdiskusi bersama Solidaritas Anak Bangsa untuk Kemanusiaan (SABUK). Diskusi itu membicarakan masalah kemanusian. Sebab, mereka menilai banyak pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamanan negara terhadap masyarakat sipil di Papua.
“Mereka terus mengikuti kegiatan kami di mana saja. Kami tidak kenal mereka itu siapa, tapi ada juga yang mengaku orang Papua yang telah 30 tahun tinggal di Yogya, tapi kami tidak kenal mereka itu siapa,” jelasnya.
Martinus juga mengemukakan, belum lama ini masyarakat Papua di Yogya sudah bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta perlindungan. Namun, ancaman dan teror itu masih terus terjadi hingga saat ini.
Sementara itu, Roni Simatupang mewaliki SABUK mengatakan, pihaknya meminta LBH Yogyakarta untuk membantu advokasi dan memberikan perlindungan terkait ancaman tersebut. “Kegiatan kami di bidang kemanusiaan dan tidak ada urusannya dengan politik tapi terus mendapat intimidasi,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Firdaus, anggota SABUK lainnya, pesan singkat yang diterima itu secara psikis sudah membatasi ruang gerak kegiatan yang dilakukan. Padahal berbagai kegiatan tak ada hubungannya dengan isu politik yang sedang terjadi di Papua. “Muncul isu ada sweeping yang dilakukan oleh pihak tertentu. Isu meresahkan itu mengakibatkan teman-teman kami pulang,” imbuhnya.
(kem)
Source: http://news.okezone.com/read/2011/11/30/340/536230/mahasiswa-papua-di-yogyakarta-dibuntuti-dapat-teror
No comments:
Post a Comment