Friday 8 October 2010


Hillary Clinton prihatin banjir di Papua Barat 

Kamis, 07/10/2010 06:15:27 WIB
Oleh: Antara
NEW YORK: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton menyampaikan keprihatinan terhadap banjir di Papua Barat yang menurut laporan media mengakibatkan setidaknya 60 orang tewas, puluhan warga luka berat dan ratusan lainnya hilang.

"Atas nama rakyat Amerika Serikat, kami menyampaikan simpati mendalam terhadap kerusakan dan jatuhnya korban jiwa akibat banjir dan longsor di Indonesia bagian timur, terutama di Provinsi Papua Barat," kata Hillary dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri di Washington, kemarin.Seperti yang dilaporkan media hingga Rabu, Pemerintah Indonesia menyatakan banjir bandang yang menerjang Wasior, Papua Barat, telah mengakibatkan 64 orang meninggal dunia, 91 warga luka berat dan 68 luka ringan sementara 451 lainnya dinyatakan hilang.

Banjir bandang yang terjadi pada Senin pagi itu juga memaksa sekitar 3.000 warga mengungsi secara tersebar di berbagai wilayah, termasuk Manokwari dan Nabire.

"Kami menyatakan duka cita yang mendalam bagi mereka yang terkena dampak tragedi ini maupun bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan," kata Hillary.

Hujan deras mengguyur wilayah kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, sejak Minggu hingga Senin.

Menurut laporan media, ketika banjir bandang terjadi, korban-korban yang meninggal diperkirakan kehilangan nyawa mereka karena tenggelam dan terseret arus, yang juga membawa kayu gelondongan serta bebatuan dari telaga di atas gunung.

Pemerintah telah memutuskan memberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari guna memusatkan berbagai upaya bagi penyelamatan nyawa para korban banjir.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan tiga tenda peleton, 80 tenda keluarga, 200 lembar tenda gulung, 60 tempat tidur darurat, 500 paket pakaian, 150 paket perlengkapan bayi dan anak, 100 lembar tikar, 2.250 paket makanan siap saji dan 2.500 kilogram obat-obat dari Kementerian Kesehatan ke berbagai lokasi penanggulangan bencana.

Banjir bandang melumpuhkan Wasior secara total sehingga pencarian dan bantuan bagi para korban dilakukan melalui jalur laut.

Akses terhadap wilayah tersebut melalui jalur transportasi darat dan udara terputus, demikian pula dengan saluran komunikasi dan pasokan listrik ke lokasi bencana.(yn)
Source: http://web.bisnis.com/umum/lintasdunia/1id213478.html

No comments:

Post a Comment